Rabu, 24 Februari 2010

Alat - alat bantu las

Alat - alat Bantu Las

1. Kabel Las
Kabel las biasanya dibuat dari tembaga yang dipilin dan dibungkus dangan karet isolasi Yang disebut kabel las ada tiga macam yaitu :
  • kabel elektroda
  • kabel massa
  • kabel tenaga
Kabel elektroda adalah kabel yang menghubungkan pesawat las dengan elektroda. Kabel massa menghubungkan pesawat las dengan benda kerja. Kabel tenaga adalah kabel yang menghubungkan sumber tenaga atau jaringan listrik dengan pesawat las. Kabel ini biasanya terdapat pada pe­sawat las AC atau AC - DC.


2. Pemegang Elektroda
Ujung yang tidak berselaput dari elektroda dijepit dengan pemegang elektroda. Pemegang elektroda terdiri dari mulut penjepit dan pegangan yang dibungkus oleh bahan penyekat. Pada waktu berhenti atau selesai mengelas, bagian pegangan yang tidak berhubungan dengan kabel digantungkan pada gantungan dari bahan fiber atau kayu.

3. Palu Las
Palu Ias digunakan untuk melepaskan dan me­ngeluarkan terak las pada jalur Ias dengan jalan memukul­kan atau menggoreskan pada daerah las.

Berhati-hatilah membersihkan terak Ias dengan palu Ias karena kemungkinan akan memercik ke mata atau ke bagian badan lainnya.



4. Sikat Kawat
Dipergunakan untuk :
  • Membersihkan benda kerja yang akan dilas
  • Membersihkan terak Ias yang sudah lepas dari jalur las oleh pukulan palu las.


5. Klem Massa
Klem massa edalah suatu alat untuk menghu­bungkan kabel massa ke benda kerja. Biasanya klem massa dibuat dari bahan dengan penghantar listrik yang baik seperti Tembaga agar arus listrik dapat mengalir dengan baik, klem massa ini dilengkapi dengan pegas yang kuat. Yang dapat menjepit benda kerja dengan baik .

Walaupun demikian permukaan benda kerja yang akan dijepit dengan klem massa harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran-kotoran seperti karat, cat, minyak.



6. Tang (penjepit)
Penjepit (tang) digunakan untuk memegang atau memindahkan benda kerja yang masih panas.

Elektroda

Klasifikasi Elektroda

Elektroda baja lunak dan baja paduan rendah untuk las busur listrik manurut klasifikasi AWS (American Welding Society) dinyatakan dengan tanda E XXXX yang artInya sebagai berikut :

E menyatakan elaktroda busur listrik
XX (dua angka) sesudah E menyatakan kekuatan tarik deposit las dalam ribuan Ib/in2 lihat table.
X (angka ketiga) menyatakan posisi pangelasan.
angka 1 untuk pengelasan segala posisi. angka 2 untuk pengelasan posisi datar di bawah tangan
X (angka keempat) menyataken jenis selaput dan jenis arus yang cocok dipakai untuk pengelasan lihat table.

Contoh : E 6013
Artinya:
Kekuatan tarik minimum den deposit las adalah 60.000 Ib/in2 atau 42 kg/mm2
Dapat dipakai untuk pengelasan segala posisi
Jenis selaput elektroda Rutil-Kalium dan pengelasan dengan arus AC atau DC + atau DC

Elektroda Baja Lunak
Macam-macam jenis elektroda baja lunak perbedaannya hanyalah pada jenis selaputnya. Sedang kan kawat intinya sama.

  • 1. E 6010 dan E 6011
    Elektroda ini adalah jenis elektroda selaput selulosa yang dapat dipakai untuk pengelesan dengan penembusan yang dalam. Pengelasan dapat pada segala posisi dan terak yang tipis dapat dengan mudah dibersih­kan. Deposit las biasanya mempunyai sifat sifat mekanik yang baik dan dapat dipakai untuk pekerjaan dengan pengujian Radiografi. Selaput selulosa dengan kebasahan 5% pada waktu pengelasan akan menghasilkan gas pelindung. E 6011 mengandung Kalium untuk mambantu menstabilkan busur listrik bila dipakai arus AC.
  • 2. E 6012 dan E 6013
    Kedua elektroda ini termasuk jenis selaput rutil yang dapat manghasilkan penembusan sedang. Keduanya dapat dipakai untuk pengelasan segala posisi, tetapi kebanyakan jenis E 6013 sangat baik untuk posisi pengelesan tegak arah ke bawah. Jenis E 6012 umumnya dapat dipakai pada ampere yang relatif lebih tinggi dari E 6013. E 6013 yang mengandung lebih benyak Kalium memudahkan pemakaian pada voltage mesin yang rendah. Elektroda dengan diameter kecil kebanyakan dipakai untuk pangelasan pelat tipis.
  • 3. E 6020
    Elektroda jenis ini dapat menghasilkan penembusan las sedang dan teraknya mudah dilepas dari lapisan las. Selaput elektroda terutama mengandung oksida besi dan mangan. Cairan terak yang terlalu cair dan mudah mengalir menyulitkan pada pengelasan dengan posisi lain dari pada bawah tangan atau datar pada las sudut.

Elektroda Berselaput
Elektroda berselaput yang dipakai pada Ias busur listrik mempunyai perbedaan komposisi selaput maupun kawat Inti. Pelapisan fluksi pada kawat inti dapat dengah cara destrusi, semprot atau celup. Ukuran standar diameter kawat inti dari 1,5 mm sampai 7 mm dengan pan­jang antara 350 sampai 450 mm. Jenis-jenis selaput fluksi pada elektroda misalnya selulosa, kalsium karbonat (Ca C03), titanium dioksida (rutil), kaolin, kalium oksida mangan, oksida besi, serbuk besi, besi silikon, besi mangan dan sebagainya dengan persentase yang berbeda-beda, untuk tiap jenis elektroda.

Tebal selaput elektroda berkisar antara 70% sampai 50% dari diameter elektroda tergantung dari jenis selaput. Pada waktu pengelasan, selaput elektroda ini akan turut mencair dan menghasilkan gas CO2 yang melindungi cairan las, busur listrik dan sebagian benda kerja terhadap udara luar. Udara luar yang mengandung O2 dan N akan dapat mempengaruhi sifat mekanik dari logam Ias. Cairan selaput yang disebut terak akan terapung dan membeku melapisi permukaan las yang masih panas.


  • Elektroda dengan Selaput Serbuk Besi
    Selaput elektroda jenis E 6027, E 7014. E 7018. E 7024 dan E 7028 mengandung serbuk besi untuk meningkatkan efisiensi pengelasan. Umumnya selaput elektroda akan lebih tebal dengan bertambahnya persentase serbuk besi. Dengan adanya serbuk besi dan bertambah tebalnya selaput akan memerlukan ampere yang lebih tinggi.
  • Elektroda Hydrogen Rendah Selaput elektroda jenis ini mengandung hydrogen yang rendah (kurang dari 0,5 %), sehingga deposit las juga dapat bebas dari porositas. Elektroda ini dipakai untuk pengelasan yang memerlukan mutu tinggi, bebas porositas, misalnye untuk pengelasan bejana dan pipa yang akan mengalami tekanan
    Jenis-jenis elektroda hydrogen rendah misalnya E 7015, E 7016 dan E 7018.

Kondisi Pengelasan

Berikut ini diberikan daftar kondisi pengelasan untuk elektroda Philips baja lunak dan baja paduan rendah.

Elektroda Untuk Besi Tuang
Elektroda yang dipekai untuk mengelas besi tuang adalah sebagei berikut :

Elektroda baja
Elektroda jenis ini bila dipakai untuk mengelas besi tuang akan menghasilkan deposit las yang kuat sehingga tidak dapat dikerjakan dengan mesin. Dengan demikian elektroda ini dipakai bila hasil las tidak di­kerjakan lagi. Untuk mengelas besi tuang dengan elektroda baja dapat dipakai pesawat las AC atau DC kutub terbalik.

Elektroda nikel
Elektroda jenis ini dipakai untuk mengelas besi tuang, bila hasil las masih dikerjakan lagi dengan mesin. Elektroda nikel dapat dipakai dalam sagala posisi pengelasan. Rigi-rigi las yang dihasilkan elektroda ini pada besi tuang adalah rata dan halus bila dipakai pada pesawat las DC kutub terbalik. Karakteristik elektroda nikel dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Elektroda perunggu
Hasil las dengan memakai elektroda ini tahan terhadap retak, sehingga panjang las dapat ditambah. Kawat inti dari elektroda dibuat dari perunggu fosfor dan diberi selaput yang menghasilkan busur stabil.

Elektroda Untuk Aluminium.
Aluminium dapat dilas listrik dengan elektroda yang dibuat dari logam yang sama. Pemilihan elektroda aluminium yang sesuai dengan pekerjaan didasarkan pada tabel keterangan dari pabrik yang membuatnya. Elektroda aluminium AWS-ASTM AI-43 untuk las busur listrik adalah dengan pasawat las DC kutub terbalik dimana pemakaian arus dinyatakan dalam tabel berikut

Elektroda untuk palapis Keras
Tujuan pelapis keras dari segi kondisi pemakaian yaitu agar alat atau bahan tahan terhadap kikisan, pukulan dan tahan aus. Untuk tujuan itu maka Elektroda untuk pelapis keras dapat diklasifikasikan dalam tiga macam Yaitu :

Elektroda tahan kikisan.
Elektroda jenis ini dibuat dari tabung chrom karbida yang diisi dengan serbuk-serbuk karbida. Elektroda dengan diameter 3,25 mm - 6,5 mm dipakai peda pesawat las AC atau DC kutub terbalik.
Elektroda ini dapat dipakai untuk pelapis keras permukaan pada sisi potong yang tipis, peluas lubang dan beberapa type pisau.

Elektroda tahan pukulan.
Elektroda ini dapat dipakai pada pesawat las AC atau DC kutub terbalik. Dipakai untuk pelapis keras bagian pemecah dan palu.

Elektroda tahan keausan.
Elektroda ini dibuat dari paduan-paduan non ferro yang mengandung Cobalt, Wolfram dan Chrom. Biasanya dipakai untuk pelapis keras permukaan katup buang dan dudukan katup dimana temperatur dan keausan sangat tinggi.

Gerakan elektroda

Gerakan Elektroda.




Macam-macam gerakan elektroda :

1. Gerakan arah turun sepanjang sumbu elektroda. Gerakan ini dilakukan untuk mengatur jarak busur listrik agar tetap.

2. Gerakan ayunan elektroda. Gerakan ini diperlukan untuk mengatur lebar jalur las yang dikehendaki.

Ayunan keatas menghasilkan alur las yang kecil, sedangkan ayunan kebawah menghasilkan jalur las yang lebar. Penembusan las pada ayunan keatas lebih dangkal daripada ayunan kehawah.

Ayunan segitiga dipakai pada jenis elektroda Hydrogen rendah untuk mendapatkan penembusan las yang baik diantara dua celah pelat.

Beberapa bentuk-bentuk ayunan diperlihatkan pada gambar dibawah ini. Titik-titik pada ujung ayunan menyatakan agar gerakan las berhenti sejenak pada tempat tersebut untuk memberi kesempatan pada cairan las untuk mengisi celah sambungan.

Tembusan las yang dihasilkan dengan gerekan ayun tidak sebaik dengan gerakan lurus elektroda. Waktu yang diperlukan untuk gerakan ayun lebih lama, sehingga dapat menimbulkan pemuaian atau perubahan bentuk dari bahan dasar. Dengan alasan ini maka penggunaan gerakan ayun harus memperhatikan tebal bahan dasar.

Alur Spiral



Alur Zig-zag



Alur Segitiga

Pengertian las listrik

PENGERTIAN LAS LISTRIK

LAS LISTRIK
Las busur listrik adalah salah satu cara menyambung logam dengan jalan menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam yang akan disambung. Pada bagian yang terkena busur listrik tersebut akan mencair, demikian juga elektroda yang menghasilkan busur listrik akan mencair pada ujungnya dan merambat terus sampai habis.
Logam cair dari elektroda dan dari sebagian benda yang akan disambung tercampur dan mengisi celah dari kedua logam yang akan disambung, kemudian membeku dan tersambunglah kedua logam tersebut.
Mesin las busur listrik dapat mengalirkan arus listrik cukup besar tetapi dengan tegangan yang aman (kurang dari 45 volt). Busur listrik yang terjadi akan menimbulkan energi panas yang cukup tinggi sehingga akan mudah mencairkan logam yang terkena. Besarnya arus listrik dapat diatur sesuai dengan keperluan dengan memperhatikan ukuran dan type elektrodanya.
Pada las busur, sambungan terjadi oleh panas yang ditimbulkan oleh busur listrik yang terjadi antara benda kerja dan elektroda. Elektroda atau logam pengisi dipanaskan sampai mencair dan diendapkan pada sambungan sehingga terjadi sambungan las. Mula-mula terjadi kontak antara elektroda dan benda kerja sehingga terjadi aliran arus, kemudian dengan memisahkan penghantar timbullah busur. Energi listrik diubah menjadi energi panas dalam busur dan suhu dapat mencapai 5500 °C.
Ada tiga jenis elektroda logam, yaitu elektroda polos, elektroda fluks dan elektroda berlapis tebal. Elektroda polos terbatas penggunaannya, antara lain untuk besi tempa dan baja lunak. Biasanya digunakan polaritas langsung. Mutu pengelasan dapat ditingkatkan dengan memberikan lapisan fluks yang tipis pada kawat las. Fluks membantu melarutkan dan mencegah terbentuknya oksida-oksida yang tidak diinginkan. Tetapi kawat las berlapis merupakan jenis yang paling banyak digunakan dalam berbagai pengelasan komersil





A. Pembentukan busur listrik proses penyulutan
1. Pembentukan Busur Listrik
Pada pembentukan busur listrik elektroda keluar dari kutub negatif (katoda) dan mengalir dengan kecepatan tinggi ke kutub positif (anoda).
Dari kutub positif mengalir partikel positif (ion positif) ke kutub negatif. Melalui proses ini ruang udara diantara anoda dan katoda (benda kerja dan elektroda) dibuat untuk menghantar arus listrik (diionisasikan) dan dimungkinkan pembentukan busur listrik. Sebagai arah arus berlaku arah gerakan ion-ion positif. Jika elektroda misalnya dihubungkan dengan kutub negatif sumber arus searah, maka arah arusnya dari benda kerja ke elektroda. Setelah arus elektroda didekatkan pada lokasi jalur sambungan disentuhkan dan diangkat kembali pada jarak yang pendek (garis tengah elektroda).
 kawat inti
 selubung elektroda
 busur listrik
 pemindahan logam
 gas pelindung
 terak
 kampuh las

Dengan penyentuhan singkat elektroda logam pada bagian benda kerja yang akan dilas,berlangsung hubungan singkat didalam rangkaian arus pengelasan, suatu arus listrik yang kekuatannya tinggi mengalir, yang setelah pengangkatan elektroda itu dari benda kerja menembus celah udara, membentuk busur cahaya diantara elektroda dengan benda kerja, dan dengan demikian tetap mengalir.Suhu busur cahaya yang demikian tinggi akan segera melelehkan ujung elektroda dan lokasi pengelasan.
Didalam rentetan yang cepat partikel elektroda menetes, mengisi penuh celah sambungan las dan membentuk kepompong las. Proses pengelasan itu sendiri terdiri atas hubungan singkat yang terjadi sangat cepat akibat pelelehan elektroda yang terus menerus menetes.



2. Proses penyulutan
Setelah arus dijalankan, elekteroda didekatkan pada lokasi jalur sambungan disentuhkan sebentar dan diangkat kembali pada jarak yang pendek (garis tengah elektroda).

3. MenyalaKan busur listrik
Penyalaan busur listrik dapat di lakukan dengan menghubungkan singkat ujung elektroda dengan logam induk (yang akan dilas) dan segera memisahkan lagi pada jarak yang pendek, hal tersebut dapat dilakukan dengan 2 cara seperti pada gambar di bawah ini :

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan :
 Jika busur nyala terjadi, tahan sehingga jarak ujung elektroda ke logam induk besarnya sama dengan diameter dari penampang elektroda dan geser posisinya ke sisi logam induk.
 Perbesar jarak tersebut(perpanjang nyala busur) menjadi dua kalinya untuk memanaskan logam induk.
 Kalau logam induk telah sebagian mencair, jarak elektroda dibuat sama dengan garis tengah penampang tadi.
4. Memadamkan busur listrik
Cara pemadaman busur listrik mempunyai pengaruh terhadap mutu penyambungan maniklas. Untuk mendapatkan sambungan maniklas yang baik sebelum elektroda dijauhkan dari logam induk sebaiknya panjang busur dikurangi lebih dahulu dan baru kemudian elektroda dijauhkan dengan arah agak miring.

Teknologi dalam pertanian..................................

Teknologi dalam Pertanian

Pertanian adalah salah satu kebudayaan manusia yang telah lama ada di muka bumi. Cara pengerjaan dan alat yang digunakan tentu saja sudah banyak berkembang. Di sini saya bermaksud untuk membahas sedikit tentang perkembangan peralatan di dunia pertanian.
Berbicara mengenai alat-alat pertanian tentu akan sangat dekat dengan alat pembajak tanah. Alat pembajak ini tentu terus-menerus berevolusi sesuai dengan perkembangan zaman namun dengan tujuan yang tetap, yaitu:
1. Menciptakan struktur tanah yang dibutuhkan untuk persemaian atau tempat tumbuh benih. Tanah yang padat diolah sampai menjadi gembur sehingga mempercepat penyerapan air dan zat hara, berkemampuan baik menahan curah hujan memperbaiki sirkulasi udara dalam tanah dan memudahkan perkembangan akar.
2. Menghambat atau mematikan tumbuhan pengganggu.
3. Membenamkan tumbuhan-tumbuhan atau sampah-sampah yang ada diatas tanah kedalam tanah, sehingga menambah kesuburan tanah.
4. Membunuh serangga, larva, atau telur-telur serangga melalui perubahan tempat tinggal dan terik matahari.
Kisah Singkat Evolusi Peralatan Pertanian.

• Bajak Kayu Kuno
Mesir, pada tahun 3000 sebelum masehi diperkirakan di sana sebuah alat pertanian sederhana telah muncul. Sebuah benda sederhana yang terbuat dari kayu yang digunakan untuk membajak tanah secara sangat sederhana. Setidaknya bajak kayu itu dapat memecah tanah dan mengubur benih.
teknotani001
• Cangkul
Benda pertanian sederhana namun tetap bertahan sampai saat ini. Kadang juga digunakan dalam kegiatan konstruksi. Memiliki bagian mata pisau yang lebar sehingga jauh lebih efektif disbanding bajak kayu yang digunakan sebelumnya. Dibawah ini adalah contoh cangkul pada masa kini.
teknotani002

• Bajak Besi
Pada masa memasuki tahun masehi di india dan di china telah dikenal bajak yang terbuat dari besi dengan ukuran besar dan biasa ditarik oleh sapi atau kerbau. Bajak ini awalnya tidak berroda sehingga bajak ini tidak ditarik oleh satu ekor sapi saja, harus sekelompok dan serempak.
Seabad kemudian diketahui bahwa di Italy telah ditemukan bajak berroda. Dan bajak berroda ini terus berkembang hingga abad ke-15 muncul bajak yang lebih lengkap dengan coulter dan moldboard yang berguna sebagai pemotong.
teknotani003
teknotani004

Bajak ditarik kuda di lahan yang lebih keras.

teknotani005
Bajak ditarik sapi di lahan yang basah.

• Traktor terdahulu
Dari asal katanya, traktor berarti alat peghela. Memang fungsi utama traktor ialah untuk menghela sesuatu. Itulah sebabnya semua traktor tentu pada bagian belakangnya dilengkapi dengan sambungan untuk tempat menggandeng alat yang akan dihela tersebut. Pengertian traktor kini mulai berkembang menjadi kendaraan bermesin yang khusus dirancang untuk menjadi penghela. Dari sejarahnya, traktor memang dirancang awalnya untuk mengganti hewan hela dengan mesin yang lebih kuat.
Pada tahun 1860 mulai ditemukan traktor bertenaga uap. Traktor jenis ini tentu saja traktor yang dioperasikan dengan dinaiki bagai mobil (mobil dengan lintasan sawah).
Di awal tahun 1900an muncul traktor baru bertenaga gas buatan Benjamin Holt yang setelah bergabung dengan berbagai perusahaan termasuk perusahaan diesel, traktor tersebut berkembang hingga menjadi traktor-traktor baru yang ada saat ini dengan berbagai jenis dan kegunaan yang berbeda juga.

teknotani006

Traktor pembajak sawah terdahulu.

teknotani007

Traktor pembuat lubang

teknotani008

Traktor dengan bajak pahat.

• Traktor Tangan
Seiring dengan berjalannya waktu lahan pertanian mulai terpecah, menyusut dan menyempit. Kebutuhan traktor sebagai alat bantu bajak tanah semakin meningkat namun para petani mulai kesulitan mendapatkan traktor kendara (traktor roda empat) karena harga yang cukup tinggi dan kurang efisien pada lahan yang sempit.

teknotani009

Salah satu contoh Traktor tangan.

• Traktor Canggih
Pada tahun 1970-an pada saat perang dingin Amerika Serikat mengembangkan teknologi Global Positioning Sistem atau GPS untuk menentukan tempat di bumi melalui bantuan satelit. GPS tersebut digunakan untuk mengarahkan bom dan rudal secara lebih akurat. Pada tahun 2000 pemerintahan Clinton mengizinkan GPS digunakan untuk tujuan non-militer, dan menjadikan penggunaan komersial teknologi GPS berkembang pesat, termasuk dalam dunia pertanian.
Traktor yang memiliki hubungan dengan satelit GPS dapat melakukan menanam benih, menyemprotan herbisida, menggarap sawah, dan memanen dengan lebih efisien karena bisa dikatakan saat traktor canggih ini bekerja tidak ada bagian lahan yang yang mendapat perlakuan sama (contohnya penyemprotan herbisida) sebanyak dua kali.

teknotani010teknotani011

Apa yang terjadi setelah Kemunculan Traktor?
Setelah kemunculan traktor pertama yang bertenaga uap tentu saja para petani menjadi sangat terbantu dalam mengolah ladang yang pada masa itu sangat luas. Selain itu dengan adanya traktor, lebih lanjut lagi adalah traktor canggih dnegan GPS, petani dan hewan ternak tidak perlu pegal dan capek-capek mengitari ladang. Namun tentu saja traktor pada saat itu berpotensi juga menyebabkan berbagai polusi, seperti polusi udara dan polusi suara. Oleh karena itu traktor terus berkembang bentuk dan sumber energinya dengan tujuan mengurangi dampak negatif dari mesin tersebut.

Sekilas Tentang Perkembangan Traktor
• Traktor untuk perang??
Sebenarnya bukan traktor untuk perang namun asal tahu saja, mobil Tank yang biasa digunakan untuk menghancurkan musuh dalam peperangan berasal dari traktor. Awalnya traktor hasil modifikasi ini bernama Ground Ship (kapal darat) namun untuk menjaga rahasia, namanya pun diganti menjadi pengangkut air yang dipendekkan menjadi “tank” agar dikira sebagai kendaraan pengangkut air biasa. Istilah Tank ini diresmikan pada tanggal 24 desember 1915. Tank untuk perang mulai berkembang di Perancis pada September 1916 dengan model dasar traktor Holt Caterpilar.
teknotani012

“Si Pengangkut Air”

teknotani013

Tank (Traktor) Perang Pertama buatan Perancis

Sumber:
www.ipb.ac.id
www.indonesia.cat.com
penironku.wordpress.com
www.voanews.com
id.wikipedia.org
Indonetwork.or.id
isroi.wordpress.com
sainspertanian1-pkpg.tripod.com